Selasa, 01 Mei 2012

[Fanfiction] My Vision | tags : Kwon Yuri, Choi Siwon, Im Yoona, Park Jung Soo

My Vision
tok tok tok
      "Yul~ahh, biarkan aku masuk"ucap Park Jeong Soo a.k.a Leeteuk

"Jeong Soo pergilahh !! Jelas-jelas kau berselingkuh ! Dan dengan KAKAKKU SENDIRI!!"teriak gadis yang dipanggil Yul

    Park Jeong Soo hanya bisa meninggalkan gadis itu sendiri dikamarnya. Sebelum itu, ia menyelipkan sebuah amplop besar warna biru lewat sela pintu kamar Yuri

      "Yul, paling tidak terimalah itu. Aku pulang dulu ya"ucap Leeteuk dengan nada sedih

          Kwon Yuri berdiri dari tempat semula dan mengambil amplop itu. 'Apa yang kau lakukan padaku?'tanya Yuri dalam hati
Ia merasa sakit hati. Pacarnya-Park Jeong Soo a.k.a Leeteuk- bertemu secara diam-diam dengan Kwon Yoona-kakaknya sendiri- bahkan Yuri mendengar sendiri Leeteuk berkata
'Would you marry me and be queen of my life and mother of my son? Saranghaeyo'
Yuri langsung lari saat itu

»FLASHBACK ON«
    Leeteuk berencana melamar Yuri namun ia tak tahu bagaimana. Ia meminta Yoona, kakak Yuri datang membantunya. Yoona menyarankan Leeteuk agar melamar Yuri dengan video yang nantinya akan mereka tonton bersama.

    "Bagaimana sudah siap semua?"tanya Leeteuk

"Sudah oppa"
 
    "Apa aku sudah ada di kamera?"

Yoona mengangguk

      "Yul, would you marry me and be queen of my life and mother of my son? Saranghaeyo"ucap Leeteuk mantap

Yoona menutup handycam yang ia bawa. Ia tersenyum melihat video yang mereka buat.

    Namun diluar cafe, Yuri melihat keduanya. Ia langsung masuk dan duduk dari kejauhan, hanya berjarak 2 meja dari tempatnya duduk.

  Sayang, Yuri hanya mendengar kalimat yang akhir. Ia tak sempat mendengar namanya dipanggil dalam pembuatan video tersebut. Yuri bahkan tidak mengetahui kalau mereka sedang membuat video. Ia mendongak melihat ekspresi Yoona, tersenyum. Pilar yang menghalangi membuatnya tak bisa melihat handycam yang dipegang Yoona.

Yuri berlari, ia menahan tangisannya. Air membasahi pelupuk dan pipi manisnya itu. Ia masih tak percaya apa yang baru saja ia dengar dan lihat. »FLASHBACK OFF«

~YURI POV~
Kriettt

    Aku menoleh ke arah pintu. Yoona. Aku benci kenyataan dia yang mengkontrol hidupku di Korea ini. Appa meninggal karena kanker yang menggorogoti tubuhnya sedangkan eomma tinggal di Paris mengurusi butiknya yang mulai mendunia. Kunci cadangan. Aku benci dia melakukan itu padaku. Ia bisa mengendalikanku seenaknya.

      "Yul"ucapnya sambil mengelus rambutku;"jangan terus-terusan seperti ini. Bukan maksud unnie untuk menganggu hubunganmu dengan Leeteuk oppa. Kau tahu sendiri kalau Ki Bum oppa sudah melamarku, untuk apa?"terang Yoona unnie

"Apa yang aku lihat membuktikan lebih banyak daripada apa yang aku dengar"jawab Yuri dingin

    Yoona membuang pandangan. Matanya tertuju pada amplop biru tersebut.
    "Yul, kalau kau belum bisa memaafkan aku baiklah. Tapi maafkan Leeteuk oppa, ia sudah bekerja keras untuk menyiapkan semua ini. Lebih baik kau tonton video yang diberikannya padamu"

Pintu tertutup. Video? Kapan Leeteuk oppa memberiku video? Yuri ingat amplop biru yang sedari tadi ada di sebelahnya. Sebuah disc dan surat. Ia memilih menonton videonya dahulu

        Wajah Leeteuk memenuhi layar tv. Tampak Leeteuk sedang gelisah namun juga senang

"Apa aku sudah ada dikamera?"tanya Leeteuk oppa pada sang pemegang handycam atau sejenisnya

"Yul, would you marry me and be queen of my life and mother of my son? Saranghaeyo"

Tampak sekali blushing di wajah Leeteuk oppa. Lalu video-pun mati. Yuri mengganti channel dengan kasar, ia rada bingung melihat Leeteuk oppa melakukan itu padanya. Jadi yang dilakukan Leeteuk oppa dan Yoona unnie itu membuat video untukku?

"Aku harus minta maaf pada Leeteuk oppa"gumam Yuri

      Namun, saat akan membuka ponselnya. Pandangannya tertuju pada sebuah stasiun televisi yang memberitakan sebuah kecelakaan beruntun di ruas jalan tol menuju Incheon International Airport. Yuri memang tak suka melihat berita, namun matanya tetap tertuju pada layar televisi. Ia membuka amplop surat sambil tetap terpaku pada berita itu.

"SEBUAH KECELAKAAN BERUNTUN TERJADI DI RUAS JALAN TOL ARAH INCHEON INTERNATIONAL AIRPORT. SEBUAH MOBIL JENIS MINIBUS TERPELANTING SEJAUH 10 METER KARENA MELAJU DI JALUR CEPAT DAN BERUSAHA MENGHINDARI MOBIL YANG BERHENTI. KECELAKAAN DISEBABKAN OLEH SALAH SATU PENGENDARA MENABRAK PEMBATAS JALAN DAN MENYEBABKAN MOBIL LAIN BERTUBRUKAN. NAMA KORBAN YAN LUKA MAUPUN TEWAS AKAN TAMPIL DI LAYAR KACA ANDA SETELAH INI'

Hwang Tae Kyung-30 tahun
Kim So Eun-22 tahun
Lee Ki Bum-27 tahun
Park Jeong Soo-28 tahun
Cho Lee Sung-35 tahun
Kang Sora-14 tahun

Yuri memperhatikan layar kaca dengan seksama. Ia berharap nama Park Jeong Soo tidak tampil pada televisi sebab Leeteuk oppa tidak akan pergi tanpa sepengatuhannya. Namun dugaannya salah, nama Park Jeong Soo tampil dalam berita itu sebagai korban tewas!!

    Yuri menjerit, ia tak percaya apa yang ia lihat barusan. Aku membuka surat itu perlahan
To my beloved yeojachingu, Yuri
      Aku akan pergi ke US untuk meminta orang tuaku melamarmu. Tunggu aku ya jagi (tak apakan aku memanggilmu jagi?)
            Saranghaeyo

                                                                  Leeteuk

Yuri meremas surat yang ada di tangannya sekarang. Ia tak percaya bahwa Leeteuk oppa meninggal. Seharusnya ia mendengarkan dulu penjelasan Leeteuk oppa. Seharusnya ia tak marah dengannya. Seharusnya aku mencegahnya. Seharusnya..........
      Ya begitu lah, penyesalan selalu datang terakhir
~END YURI POV~

~AUTHOR POV~
    Seorang namja yang berusia sekitar 24 tahun berdiri mondar mandir seperti kucing mau melahirkan.
   
      "Mana Yuri?"tanya namja tersebut

  "Aku juga tak tahu oppa. Aku sudah cari ketempat dia biasa nongkrong. Tetap saja tak ada"jawab Seo Joo Hyun a.k.a SeoHyun

Tiba-tiba wajah Siwon berubah. Ia menjadi cemas. Ia teringat sesuatu. Rahangnya mengeras

          "Seororo, aku pergi dulu!"

      "Tapi oppa, .... aku ingin ikut"pinta Seohyun
       
        "Tak usah. Hanya aku yang tahu tempat dimana Yuri bersembunyi sekarang"ucap Siwon

  Siwon memacu mobilnya kearah tol. Tepatnya ruas tol arah Incheon International Airport. Bukan Tol Cipularang ataupun di KM 97 (Emang apaan? --") Siwon melancarkan matanya ke ruas kiri jalan. Ia melihat seorang wanita terduduk di ruas jalan dengan memakai kaos v-neck warna biru, celana jeans panjang dan rambut terurai. Perempuan itu berdiri.

  "Oppa, tunggu aku ya"ucap gadis itu

1

2

3

4

  Grabb, tangannya dipegang. Kakinya ikut berhenti. Perempuan itu menoleh.

    "Kau"panggil Yuri dengan tatapan sinis;"untuk apa kau kesini? Leeteuk oppa sedang menungguku disana. Apa kau senang melihat teman baikmu menderita di alam sana? SENDIRIAN!!"bentak Yuri

"Apa hyung juga akan senang melihat wanita yang ia cintai masih larut dalam kesedihan dan bahkan berniat bunuh diri? HAH! Apa Leeteuk hyung akan bahagia?"

      Yuri tertohok. Ia tak akan menyangka namja sok tahu ini akan berkata begitu. Ia terpojok, perkataan namja ini benar.
 
    "Oppadeul, maafkan aku oppa! Oppa, aku rindu kau. Kembalilah oppa!"jerit Yuri

Tangis Yuri pecah seketika. Ia menjatuhkan tubuhnya, dan bertumpu pada lututnya. Siwon tak mampu melihat Yuri seperti itu. Luruh semua rasa tegarnya, ia memeluk Yuri.

      "Menangislah bila itu dapat membuatmu nyaman"

  Yuri memukul punggung Siwon. Siwon mengangkat Yuri. Tampaknya gadis itu tak kuat berdiri. Yuri hanya diam seperti orang linglung

      "Ayo kita pergi. Aku tahu tempat yang pas untuk membuang semua perasaan yang ada"

  Siwon melirik sekilas jam tangan-nya. Ia mengabaikan jam berapa sekarang ini. Ia hanya berharap gadis ini kembali menjadi Yuri yang ia kenal selama ini. Ia melajukan mobilnya ke sebuah padang ilalang luas yang menguning dan tak bertuan.

      "Kau bisa berteriak sepuasnya disini. Dulu bila aku sedang patah hati, aku berteriak semampuku dan perasaan akan lega setelahnya"anjur Siwon

        "AAAAAAAAaaaaaaaaaaaaaa~~ "jerit Yuri

      "Op-paa~ kem-b-ali lahh~~ Oppa-a sarang~haeyo. AAAAAAAAaaaaaaaaaaaa"

  Yuri terjatuh lagi. Badan-nya tak mampu menahan sakit yang ia terima. Siwon memapahnya ke batang pohon kokoh yang dijadikan tempat duduk.

          "Yul, ayo pulang. Sudah malam"ajak Siwon

Yuri menggeleng

                "oppa, bila kau ingin pulang. Pulanglah saja hiks, hiks...... Aku masih ingin bertemu Jeong Soo hiks oppa~"ucap Yuri lirih;"kau tahu oppa"ucap Yuri sambil menoleh ke arah Siwon;" kau sangat mirip dengan-nya. Apa kau reinkarnasi dari Teukkie oppa? Atau kau malaikat yang dimintanya untuk menjagaku? Kau datang disaat yang tepat"

    Yuri kembali menangis. Kali ini ia menangis di bahu Siwon dan ia membelai rambut panjangnya.

      "Yang kutahu, aku hanya seorang teman bagi Teukkie hyung. Bukan reinkarnasi ataupun malaikat. Bila kau menganggap hatiku seperti malaikat, gamsahamida. Malaikat sebenarnya adalah Leeteuk hyung. He's angel without wings"jawab Siwon
~END AUTHOR POV~

~YURI POV~
    Mungkin benar kata namja tersebut. Teukkie oppa adalah malaikat tanpa sayap. Dan mungkin aku adalah sayap Teukkie oppa. Tapi jika penopangku hilang, kepada siapa aku akan bertopang? Apakah namja tadi yang akan menjadi penambat hatiku yang hilang? Teukkie oppa, tolong beri aku jawaban.
Yuri langsung terlelap dalam tidurnya. Dalam mimpinya ia bertemu Leeteuk oppa di suatu taman yang sangat indah.

'Oppa, jangan tinggalkan aku lagi'teriak Yuri

Leeteuk menoleh, ia tersenyum. Ia mengandeng tangan Yuri

        'Yul, dalam hidup pasti ada yang datang ada juga yang pergi kan?!'tanya Leeteuk oppa

Aku mengangguk

      'Aku adalah orang yang pergi dalam hidupmu itu. Jadi cobalah untuk lupakan aku. Aku akan sangat merasa bersalah bila kau terus terpuruk karena kematianku. Anggap saja Siwon itu adalah pria yang datang. Mungkin kau berpikir jika kau, Kwon Yuri melupakan aku kau akan merasakan kekosongan yang sangat besar. Cobalah agar Siwon mengisi kekosongan hatimu'terang pria itu

'Siwon? Nama namja itu Siwon? Tapi oppa kau tahu, bahwa kaulah pemilik hatiku. Kita sudah pernah membahas ini, selama aku menggenggam hatimu dan hatimu menggenggam milikku. Kematian-pun tak bisa menghalanginya' (sbelom kena protes. Kalimat ini diambil dari novel Frans dan Sang Balerina. Kutipan Liana tentang Violeta dan Alfredo)

    'Tapi Yuri, sampai kapan kau akan mempertahankan pendapatmu itu. Aku tahu sampai selamanya kau milikku dan aku milikmu. Tapi sadarlah, kita sudah berbeda sekarang. Kau manusia dan aku roh. Aku tak bisa membahagiakanmu. Biarlah dia menjadi raja dari hatimu Yuri'

Setelah berkata demikian, Leeteuk mengecup kening Yuri dan menyeka air mata yang membasahi pelupuk mata.

      'Jangan menangis black pearl. Kau tetaplah milikku. Tapi ingatlah dirimu juga ya sayang. Kau tetap butuh kasih yang nyata, riil. Bukan hanya dalam bayangan atau mimpi saja'

  Seketika itu juga keadaan taman menjadi gelap. Leeteuk oppa hilang dalam terjangan angin puyuh yang menerpa. Yuri terbangun.

          "Mengapa mimpi tadi nyata sekali?"
~END YURI POV~

~SIWON POV~
    'Siwon, siwon'

'Siapa itu? Keluarlah,'

Siwon melihat cahaya putih mulai mendekatinya. Ia ketakutan.

'Hyung bila itu kau, aku minta maaf. Bukan maksudku untuk merebut Yuri. Aku hanya ingin menenangkan-nya'rintih Siwon sambil berlutut

Sebuah tangan hangat menyentuh bahunya, membantunya berdiri. Ia menoleh kebelakang. Leeteuk hyung!!!

'Hyunggg, sungguh maafkan aku. Aku tak bermaksud. Jangan bawa aku pergi dahulu, aku masih belum bayar utang pulsa ke Kyu evil  dan belum menyatakan perasaanku kepada Yuri. Jangan bawa aku pergi dulu'

Leeteuk tertawa, ia memukul lengan kekar Siwon. Ia menahan sakit di perutnya karena tertawa (emang bisa ya?)
   
    'Aduhh Siwon. Paboya. Tak mungkin aku memarahimu. Lagipula wajah tampan ini kau samakan dengan dewa kematian? Grim Reaper?'tanya Leeteuk sambil menahan sakit di perutnya (Narsis mode : on)

'Memang ada hyung. Di drama 49Days itu. Grim Reapernya keren, stylish, pakai smart phone, bisa jadi hantu atau manusia' jawab Siwon

      'Benarkah? Wahh kamu gak tahu ya? Yang jadi scheduller itu kembaranku' canda Leeteuk

Leeteuk memasang kembali wajah seriusnya.
 
    'Jadi siwon, maksudku menganggu mimpimu itu untuk minta tolong'

'Minta tolong?'tanya Siwon balik

    'Tolong, buat Yuri melupakanku. Aku tersiksa tiap kali melihatnya dari atas menangis. Kini giliranmu Siwon. Aku tahu lhoo kalau kamu suka Yuri lebih lama dari aku kan?! Sejak smp? Sekali lagi tolong, aku sudah berusaha memberitahunya tapi sepertinya dia menolak'

'Memberi tahu? Maksud hyung, hyung meninggal karena sengaja? Jadi memberitahu Yuri sebelum hyung meninggal?'tanya Siwon keheranan

    'Hey dongsaengku yang tampan ini, kuberitahu ya. Tidak ada orang yang mau mati dalam keadaan dia sedang bertengkar dengan kekasihnya. Jadi tentu saja aku memberitahunya lewat mimpi'

'Apa? Lewat mimpi? Gawat hyung!!'teriak Siwon

    'Ada apa wonnie?'tanya Leeteuk. Ia ikut panik

'Yuri bakal tak bisa tidur bila mendapat mimpi aneh atau seram. Ia pasti sedang duduk termenung sampai pagi. Ia pernah bermimpi bertemu seseorang dengan pakaian putih memeluknya dan berbicara panjang lebar padanya. Dan keesokannya? Dia sakit'jelas Siwon

    'MWO !!! Bagaimana ini?'teriak Leeteuk bingung

'Hyung, aku tinggal ya! Aku mau bangun dari mimpiku yang rada aneh ini' (Mau pamit permisi dulu , contoh anak sopan *siwon si anak alim* Mau pamit bangun dari tidur bilang bilang --")

      'MWO, kau buat aku bingung. Tapi baiklah. Kau buatku sakit kepala, kau buatku migrain'ucap Leeteuk lalu ia menghilang (sama saja ya?!)
Siwon terbangun dari mimpinya. Dibilang mimpi bukan, penglihatan bukan, dihantui iya!

  Siwon menelepon Yuri. Tersambung

"Yeoboseo?"ucap Siwon pada penelepon disebrang

    "Hmm, si..apa kau? Menelepon..........di jam 2 PAGIII!!"teriak Yuri

"Aku namja yang tadi mengantarmu pulang"

  "Hmm, Siwon oppa?"

"Darimana kau tahu namaku? Perasaan tadi aku tak memberi tahu namaku. Kau memanggilku namja sok ikut campur kan ?!"

  "Leeteuk oppa memberitahuku. Lewat mimpi"

"Ne, nado yul. Kau mimpi aneh?"

    "Aniyo. Aku bermimpi bertemu Leeteuk oppa. Ia menceramahiku"jelas Yuri

"Hmmm"

    "Tapi bagaimana kau tahu bahwa aku bermimpi? Apa benar sugestiku tentang kau itu reinkarnasi?"tanya Yuri lagi

"Aniyoo. Dia juga menceramahiku di dalam mimpiku. Dia meminta agar aku menjagamu dan menjadi pengisi kekosongan hatimu"

    "Wahh wahhh, apa kita berada di mimpi yang sama? Oppa bilang begitu juga. Jangan-jangan dia turun dari surga untuk memberi tahu kita lewat mimpi?"

Seperti tersihir, Siwon berkata
"Ne, dia datang untuk kita. Kau dan aku"

KLIK telepon dimatikan. Kini Siwon dapat tidur dengan nyenyak. Dari tempat lain, tampak wajah seorang namja tersenyum melihat kedua insan itu tertidur kembali ke alam mimpi mereka
~END SIWON POV~

~AUTHOR POV~
    Yuri mulai bersiap untuk ke kampus. Ia masih memikirkan apa yang dikatakan Leeteuk oppa kemarin.

        "Siwon, nama namja itu Siwon"gumam Yuri

  Din Din ~

  Yuri melirik melalui kaca jendelanya. Mobil Seohyun. Lebih baik aku cepat-cepat

-Mobil Seohyun-

    "Yul unnie ! Lama sekali kau"gerutu SeoHyun

  "Maafkan aku Seororo. Aku mimpi buruk semalam"

Sepanjang perjalanan Yuri terus bercerita tentang mimpinya. Ia juga menceritakan kejadian kemarin yang membuat Seohyun cemas. Seohyun hanya mendengarkan cerita sahabatnya itu.

    "Kurasa, kau harus mencoba mendengarkan Leeteuk oppa. Mungkin saja Siwon oppa itu pengantinnya upss salah penggantinya"oceh Seohyun

  "Mwo? Pengantin?"teriak Yuri yang membuat kuping Seohyun panas

    "Unnie tidak dengar aku sudah meralatnya?"

  "Mian"

    "Dia tampan juga lhoo unnie. Tak beda jauh dari Leeteuk oppa"ucap Seohyun sambil menggoda Yuri

  "Siapa yang kau maksud?"tanya Yuri

    "Itu pria yang baru saja memparkirkan mobilnya disebelah kita"

Yuri menoleh. Mobil itu, ia ingat mobil itu. Mobil Siwon. Yuri dan Seohyun langsung turun. Begitu juga dengan Siwon. Seohyun memikirkan sebuah rencana. Ia berjalan di samping Yuri. Siwon juga melangkah ke arah yang sama. Seohyun mendorong Yuri ke arah Siwon.

  Grabbb

Siwon menangkap Yuri dalam pelukan-nya. Seohyun terkikik. Yuri melepaskan pelukan Siwon.

  "Ada apa kau memeluk-ku?"tanya Yuri

      "Itu Seororo yang dorong"balas Siwon

        "M-mm, maafkan aku ya yul"ucap Seohyun dengan nada dibuat buat untuk menggoda Yuri

"Awas kau seororooooo !!!!"gerutu Yuri

      "Siwon siwon siwon"ucap Seohyun sambil terkikik

        "Apa?"tanya Siwon
*niat Seohyun mau njodohin Yuri, tapi sangking polosnya, Siwon ngira kalo Seohyun manggil dirinya. Gak jadi deh, Seohyun ngerjain Yuri, wkwk*

    "Aku itu panggil Yul unnie bukan kamu!"sewot Seohyun

  "Tapi namaku Yuri , Y-U-R-I bukan SIWON!!!"

    "Ahh, kalian sama saja polosnya. Pasangan yang cocok!"teriak Seohyun diiringi jitakan Yuri

    "Auwhhh, sakit unnie !!"jerit Yuri

Yuri dan Siwon terkikik.

    "Betulkan?! Kalian ketawanya aja berjamaah, gimana gak mau dibilang cocok?"

  Yuri sedikit memikirkan perkataan Seohyun. 'Betul juga ya?'pikir Yuri.

KRINGGG!!!

Bunyi bel yang memekakkan telinga-pun berbunyi. Mereka bertiga segera menyudahi percakapan tadi. Siwon berjalan kearah fakultas kedokteran, Yuri ke fakultas seni sedangkan Seohyun ke fakultas teknologi informatika.
                                -SKIP TIME-

-Jam Makan siang-
    "Yul, mau makan denganku?"ajak Siwon

"Boleh dehh, seororo itu lagi ujian susulan pula"jawab Yuri

      Siwon dan Yuri langsung berjalan kearah kantin dan memesan makanan. Sembari menunggu makanan datang, mereka bercakap-cakap.

"Oppa, kau dapat nomor hapeku dari sapa?"tanya Yuri

    "Kau lupa? Aku kakak kelasmu sejak SMP. Aku waktu itu meminta nomormu dan untungnya kau tak pernah ganti nomor"jawab Siwon

"Apa yang kau lihat dari Leeteuk oppa?"

    "Maksudmu sikap?"tanya Siwon

Yuri mengangguk sambil mengunyah

    "Ia pribadi yang baik, ramah pada siapa saja. Hmmm,... Apa lagi ya? Pokoknya dia baik dehh"jawab Siwon

"Dia baikkk sekaliii. Aku yang jahat oppa. Sebelum dia meninggal, aku marah padanya. Padahal dia berniat untuk melamarku. Aku pikir dia bertemu Yoong unnie. Aku menyesalll~"tutur Yuri sambil menitikkan air mata

1 komentar: