Ini cerpen yang saya buat untuk mading pada tanggal 18 Januari 2012. Lomba mading yang diselenggarakan oleh SMAK Santa Maria. Selamat menikmati :)
“8...9...10! Aku cari yaaa!”teriak seorang anak
Anak itu berlari menuju semak di belakang pohon lalu langsung berlari ke
pohon. “Aris tekong!!”
Aris langsung keluar dengan wajah muram. Gadis kecil yang
berada di belakang pohon langsung berlari menuju pos.
“Tekong!”
“hom
pim pa alayum gam...breng!”ucap tujuh anak serempak
“Rico jaga!”teriak
semua anak. Dan permainanpun berlanjut
“Kak Aris, dorongin ayunan-nya donk!”pinta Dinda
Dinda segera duduk di ayunan dan Aris mendorongnya. Dinda
tersenyum kegirangan, Aris ikut tersenyum melihat Dinda tersenyum. Sementara
Rico sedang berdiri menatap pohon jambu didepan-nya. Ia memohon dalam hati agar
buah jambu yang berwarna merah marun itu jatuh agar ia tak perlu memanjatnya.
Dan TUKK !!! Sebuah jambu jatuh di atas kepala-nya. Rico berteriak kegirangan.
Walaupun ia mengerang kesakitan, ia mendapatkan buah jambu yang ia inginkan.
Sementara
Dinda, ia berusaha turun dari ayunan dan berjalan menuju batang pohon. Dengan
hati-hati, ia menapaki satu persatu tangga menuju rumah pohon yang dibuat warga
kampung itu. Dinda bermimpi bahwa suatu saat ia dapat membuat rumah pohon yang
lebih besar lagi.
Pohon
jambu dan tawa anak-anak itu adalah sebuah hubungan erat, seperti awan gelap
dan hujan, seperti timbunan jarum dan gulungan benang-benang emas. Anak-anakdan
pohon jambu itu adalah sekelompok sahabat. Tanpa anak-anak sadari, pohon jambu
itu juga turut tenggelam dalam irama kegirangan. Keseruan dalam petak umpet,
kegirangan dalam ayunan dan kehangatan dalam rumah pohon.
Detik ganti detik,
menit ganti jam dan bulan ganti tahun. Sekarang tak banyak lagi yang bermain
dibawah naungan hangat pohon jambu itu. Hanya segelintir anak yang duduk
dibawah rimbun-nya daun pohon tersebut. Rico, Dinda dan Aris salah satunya.
Sore
itu, Dinda sambil duduk di ayunan sembari menggambar. GREBB !! Sebuah tangan
menutup matanya.
“Kak
Arisssss!!!”teriak Dinda
“ahahaha!!
Kamu sihhh ngapain sore sore beginian kok malahan ngelamun. Hayooo mikirin Rico
yaaaaa”goda Aris
“aduhh kakak ahhh,
kaya gak ada kerjaan lain aja selain ngerjain aku. Emang situ dah ada yang
punya?”
“waduh
waduh menghina yaaaa.... maaf yaaa! Aris ini, SAHABATNYA DINDA sudah ada yang
punya!!”teriak Aris
Beginilah rutinitas mereka tiap sore menjelang. Berkumpul
dibawah pohon jambu yang menyatukan mereka tanpa sengaja dan bergurau satu sama
lain. Saat Dinda berkutat dengan buku gambarnya, Aris memetik senar gitarnya
sementara Rico dengan komiknya.
10
Tahun Kemudian.........
Aris tetap tinggal di daerah tersebut dan tetap mengunjungi
pohon jambu itu. Ia memetik gitarnya sambil bersenandung kecil bersama
anak-anak lain yang bermain. Sementara Dinda pindah ke kota dan menjadi arsitek
terkenal dan Rico menjadi seorang kontraktor yang kaya raya
Suatu
hari, Aris bersandar di bawah pohon dan
memetik gitar sambil bernyanyi. Matahari yang terik membuatnya nyaman berada
dibawah naungan pohon besar itu. Angin semilir membuatnya menutupkan mata.
Namun ia kembali tersadar dalam lamunan karena suara berisik membangunkannya.
Banyak mobil dan truk melewatinya dan berhenti didepan matanya.
“Ada
apa gerangan ini?’tanya Aris dalam hati
Tiba-tiba ia melihat seorang pria dan wanita turun dari
mobil hitam tadi. Aris mengenalinya sebagai teman masa kecilnya, Dinda dan
Rico.
“Apa
kabar Rico, lama tak jumpa.”seru Aris
“Lama tak jumpa pula
kak”balas Rico
“Apa tak ada yang
mengenaliku lagi?”tanya wanita di belakang Rico
“Tentu
saja tidak dinda. Kau tetap adik kecilku yang manis.Ada urusan apa sampai
kalian membawa rombongan kesini? Jangan bilang kalian mau merubuhkan pohon
jambu itu”gurau Aris sambil menunjuk pohon tadi
“Itulah tujuan kami
kak. Kami harus menebang pohon jambu itu. Sebab akan ada gedung besar
disini.”jawab Rico
“Kalian
bercanda kan?! Kalian tak mungkin tega memotong pohon ini. Pohon inilah yang
menyatukan kita!!”
“Tapi kami semua
butuh uang kak! Kami tetap akan menebang pohon ini walau kakak melarang. AYOOO
CEPAT TEBANG!!!”seru Dinda sambil menyuruh beberapa orang menebang
Sementara
beberapa orang menyiapkan gergaji mesin, Dinda berkeliling sekitar pohon dan
mulai membayangkan jika bangunan besar yang akan mereka bangun nantinya. Ia
optimis bahwa nantinya gedung yang akan dibangunnya akan menjadi gedung yang
megah. Dinda berharap kak Aris tidak akan memperlambat pembangunan.
“Kak, maafkan Dinda. Tapi Dinda harus
melakukannya”ucap Dinda dalam hati
Ia memandang keatas dan mulai berimajinasi lagi. Sebuah
bangunan kecil di atas pohon itu membuatnya berhenti seketika. Ia memandang
rumah pohon itu.
“Nanti kalau Dinda sudah besar, Dinda mau
buat rumah pohon yang lebih besar. Buat mama, papa, Dinda, Rico dan kak
Aris!!”seru Dinda pada semua temannya
Di lain tempat, Rico mengelilingi pohon itu dan mulai
berpikir.
“Aku harus menebang
dari sisi mana ya?”pikir Rico dalam hati.
PLUKK!!!
Sebuah buah jambu warna merah ranum jatuh menimpa kepalanya. Ia memungut buah
itu. Sebuah bayangan flashback memenuhi kepalanya
FLASHBACK ON
Rico bermain petak umpet dengan anak lain
yang sebayanya. Ia terus menerus kalah dan harus mencari temannya. Rico
kehausan. Ia mendongak dan melihat ranting pohon yang dipenuhi oleh buah jambu
yang ranum. Ia berharap agar buah jambu itu jatuh dan dapat memuaskan
dahaganya. Dan PLUKK!! Sebuah jambu jatuh dan menimpa kepalanya. Ia tersenyum
kegirangan.
FLASHBACK OFF
Rico
termenung terbesit sebuah penyesalan dalam dirinya.
“Pak, bagaimana jadi?”tanya seorang pegawainya
“Batalkan saja!!”perintah
Rico
“Kenapa
pak?”tanya pegawai lainnya
“Kalau saya bilang
batalkan ya BATALKAN!!!”seru Rico
“Karena pohon terlalu
banyak menyimpan kenangan untuk-ku dan
semuanya”katanya dalam hati
Rico menyadari bahwa Dinda dan
Aris sudah berada di belakangnya dn tersenyum. Mereka seperti sudah mengetahui
apa maksud sahabat kecilnya itu. Rico membalas senyuman mereka dan berangkulan
sambil memandang pohon yang menjadikan mereka sahabat. Mereka berjanji akan
terus merawat dan menjaga pohon tersebut sampai akhir hayat.
Wow!!!!(/ _ ; )☆*:.。. o(≧▽≦)o .。.:*☆
BalasHapus