My Vision
~AUTHOR POV~
Seorang namja bangun dari tidurnya dengan wajah seperti habis mengelilingi
Seoul Design Stadium. Dia mengatur napasnya. Mimpi barusan, sudah lama ia
mendapatkannya. Hampir sebulan kira kira.
"Apa yang terjadi? Sudah hampir sebulan aku mendapatkan mimpi ini terus
menerus" gerutu namja itu
~END AUTHOR POV~
~YURI POV~
Sa-rang-haess-eo-deon eo-ddeon i-ga
ddeo-na-gan jeok itt-gett-jyo
Mo-deun ge nae tas-i-ran saeng-gak-i deun jeok itt-gett-jyo
Na geu-rae-seo jab-ji mot-haett-jyo
-I’m sure you’ve had someone that you loved leave you
You might have thought it was all my fault
That’s why I couldn’t hold onto you-
(Kim Tae Woo - Sarangbi)
Ringtone hape Yuri berbunyi. Ia meraba meja disebelahnya. Siwon oppa
calling ...
'Untuk apa dia menelepon malam malam begini?' runtuk Yuri dalam hati
"Yoboseo?"ucap Yuri
"Yuri-ah, apa kau sudah tidur tadinya?"tanya Siwon
"Ne"
"Apakah kau dapat mimpi ..hm .. aneh?"
"Aniyo. Kenapa kau bertanya oppa?"
"Gwaenchaneyo. Kau bermimpi apa?"tanya Siwon
"Bukan mimpi yang penting sepertinya. Tapi karna kau yang bertanya,
baiklah"
»FLASHBACK ON«
Yuri berjalan diantara padang ilalang. Ia memang mengenal baik tempat ini, tapi
dimana? Ia mengenakan baju putih dan rok putih selutut. Rambutnya ia biarkan tergerai.
Angin memainkan tiap helai rambutnya. Dibawah pohon, ia melihat seorang namja.
Namja itu juga mengenakan pakaian putih sepertiku.
'Sebenarnya apa yang terjadi?'pikirku dalam hati
Namja itu tersenyum menatapku. 'Wajahnya familiar. Namun siapa dia?'.
Aku kembali merutuki ingatanku. Tiba-tiba angin berhembus kencang dan keadaan
padang tersebut berubah menjadi mencekam. Namja itu mengeratkan pegangannya
pada tanganku. Padang tersebut berubah menjadi jalanan. Aku melihat diriku dan
Siwon oppa sedang berada di tepi jalan dan sedikit bertengkar kurasa. Sebab aku
melihat bayanganku dari kejauhan. Dari arah lain, tampak mobil yang sedang
melaju cepat. Siwon oppa berjalan ke seberang jalan dan mobil itu tak dapat
menghindar. Tabrakan itu sangat cepat.
Aku berlari menuju Siwon oppa yang tergeletak di jalan. Darah membasahi
tubuhku. Aku berteriak, namun tak ada yang menolong. Tangan Siwon oppa membelai
pipiku. Dia tersenyum. Aku menggeleng kuat.
"Jangan bilang kau... Bertahanlah sedikit lagi oppa. Tolong
!!!"ucapku tertahan
"Yul, sarang....haeyo.... yul, diamlah disini saja"
"Nado oppa. Jangan pergi, bertahanlahhh. Jebal! Jebal!"teriakanku
percuma. Namja itu, Siwon oppa telah menutup matanya.
"Jangan bilang, kau pergi meninggalkanku sama seperti Jeong Soo oppa.
Argghhhhhhhhhhh!!!!"teriak Yuri
»FLASHBACK OFF«
"Kau bermimpi aku mati yul?"
"Itulah yang ada di mimpiku. Kau mati tertabrak"
"Hmm, eh-baiklah yul. Mian aku mengganggu waktu tidurmu"
"Tak ada yang ingin kau bicarakan? Dari awal telpon kau
seperti habis melihat hantu"
"Anni, aku akan cerita padamu besok"
"Baiklah. Anneyongg"
KLIK
Siwon masih terjaga. Ia masih tak percaya apa yang dikatakan Yuri. 'Aku mati
tertabrak?'tanyaku sendiri
~END SIWON POV~
Keesokan harinya, Siwon masih memikirkan apa yang dikatakan Yuri padanya. Siwon
memarkirkan mobilnya dan berjalan ke arah kantin. Di lain sisi, Yuri juga
berjalan ke arah kantin.
Yuri yang melihat Siwon sedang murung, berniat untuk memanggilnya.
"Oppa !!!"teriak Yuri
Siwon menoleh, gadis pujaan ada di depan mata.
"Ne? Kenapa Yul?"
"Tak apa, hanya aneh saja melihatmu murung. Ada yang bisa
diceritakan?"tanya Yuri
"Jinjja? Benarkah aku terlihat murung? Sekarang sudah tidak
kan?"ucap Siwon berusaha menutupi kemurungan-nya
"Kau tak pandai berakting. Ayo jelaskan padaku!"pinta Yuri
"Ne ne,, aku selalu kalah jika bersama kau yul. Hmm kau ingat
percakapan kita kemarin ?"tanya Siwon
Yuri mengangguk.
"Sebelum aku meneleponmu, aku bermimpi buruk. Aku bermimpi bahwa
aku mengalami kecelakaan. Dan ceritanya 99.9% sama dengan ceritamu yul"
"Mwooo ?! Sama ? Benarkah ?Telepathy huh ?"tanya Yuri bertubi-tubi
"Telepathy itu bukan seperti itu yul papo"
"Mwoooo ? Kau mengataiku papo?!"jerit Yuri
"Berisik ahhh. Yul bagaimana ini ?ohh iya sekarang tanggal berapa
ya?"tanya Siwon balik
"2 desember oppa"
"Sepertinya ada kawan lama yang harus kita kunjungi"ucap Siwon
sambil tersenyum
"Jinjja ? Nugu oppa ?"
"Temui aku di jam pulang di parkiran oke ?"
-SKIP TIME-
"Oppaaaaaaa~"teriak Yuri
"Mianhae aku telat. Ada urusan penting, Jinki-ssi memanggilku"
"Okay. Siap bertemu mysterious guest?"tanya Siwon
Yuri mengangguk cepat. Siwon melajukan mobilnya ke arah Flower Shop dan membeli
sebuket mawar putih. Yuri terdiam sendiri kebingungan. Kemudian, Siwon
memberhentikan mobilnya di pemakaman.
Yuri menoleh ke arah Siwon. Siwon hanya tersenyum dan mengangguk. Yuri
berjalan ke deretan makam yang sangat diingatnya. Makam Leeteuk. 'Sudah dua
tahun rupanya' gumam Yuri
"Oppa, lama tak bertemu. Mian kalau aku lupa hari ini. Sepertinya
Siwon oppa sudah menjadi alasan kuat"ucap Yuri sebelum Siwon datang
"Aku sungguh,.. rindu kau oppa. Aku rindu candaanmu... a...ku,
rindu gombalanmu (?) a..kuuuuu rindu kauuuuu Jeong Soo oppa. Hiks ... Hikss,
mengapa aku menangis? Jeong Soo oppa sudah bahagia disana Yul"ucap Yuri
"Lama tak bertemu hyung"ucap Siwon sambil meletakkan buket bunga yang
ia beli
Tangisan Yuri makin menjadi saat ia membersihkan nisan Leeteuk oppa.
Foto saat dia berada di taman dan dalam posisi menggembungkan pipinya.
PARK JEONG SOO
2 DESEMBER 2010
"Apa ini kado untukku oppa ? Kau meninggalkanku 3 hari sebelum
ulang tahunku"sesah Yuri
'Aku harap pertunangan kita yang ada pada hari itu Yul-ah'
'Siapa itu?'pikir Siwon dalam hati
'Aku berharap kau mendengarku wonnie. Dan aku berharap, kau mengenalku'
'Aku tidak akan mengenalmu jika aku tak melihat wajahmu'jawab Siwon. Ia
merasa berbicara sendiri pada pikirannya
'Lihatlah ke arah kananmu. Aku berada disana'
Siwon menoleh. Ia langsung terkejut. Disana, ia berdiri sosok pria yang ia
kenal baik. Park Jeong Soo. Siwon tergagap, namun Jeong Soo a.k.a Leeteuk hanya
mengarahkan jari telunjuknya ke arah bibir Siwon menandakan bahwa ia hanya
perlu mendengar.
'Ingat aku wonnie?'
'Bagaimana aku tak mengingatmu? Kau, Park Jeong Soo alias Leeteuk Hyung.
Apa aku bisa memelukmu?'tanya Siwon
'Dan Yuri menganggapmu orang gila? Bila itu maumu silakan. Tapi lebih baik bila
aku yang memelukmu'
'Leeteuk' pun berjalan dan memeluk Siwon. 'Seperti tersengat listrik kecil'
pikir Siwon
'Apa ini benar dirimu? Kauu,, lalu siapa yang ada di dalam kuburan itu?'
'Hanya tubuhku. Ini arwahku wonnie. Aku hanya ingin memberitahu. Sesuatu yang
besar akan membuatnya jatuh ke dalam dekapanmu. Hanya itu'
'Apa maksudmu hyung? Sesuatu yang besar akan membuatnya jatuh ke dalam
dekapanku? Bisa lebih spesifik?'
'Dasar mental dokter'sinis Leeteuk; 'dan sayangnya aku tak bisa wonnie. Suatu
saat ohh salah maksudku 7 hari lagi. Hal besar itu akan terjadi padamu.
Bersiaplah ya..'
POFF ~
Bayangan Leeteuk hilang seketika. Siwon menggelengkan kepalanya. Yuri menghapus
air matanya dan menatap Siwon. 'Aneh' pikir Yuri
"Ada apa oppa? Sesuatu terjadi?"tanya Yuri
"Ne. Aku melihat Jeong Soo hyung barusan. Dia ada di sebelahku
tadi"jawab Siwon
"Mana mungkin? Ia sudah meninggal. Jangan mengigau"
"Mana mungkin aku mengigau ? Aku masih dalam keadaan sadar
yul"jawab Siwon
"Kalau benar, apa yang ia katakan padamu?"tanya Yuri hati-hati
"Sesuatu yang besar akan membuatnya jatuh dalam dekapanku"
"Mwo? Apa itu?"
"Aku tidak tahu. Hanya saja, hal itu akan terjadi 7 hari lagi yul.
Hyung hanya berkata itu"jawab Siwon sambil menggaruk kepalanya yang sama
sekali tidak gatal
"Sudahlah oppa. Itu mungkin hanya angin lalu. Oppa mungkin kangen dengan
Jeong Soo oppa, makanya mengiggau"ucap Yuri
"Aku harap kau benar yul. Ayo kuantar pulang. Sudah sore"ucap
Siwon
~END AUTHOR POV~
~YURI POV~
Sudah 6 hari sejak peringatan 2 tahun meninggalnya Park Jeong Soo, namjachinguku.
Dan sudah 2 tahun pula, aku dekat dengan Siwon oppa, sunbaeku.
Aku memang tidak suka menyamakan orang lain dengan lainnya, tapi Jeong
Soo dan Siwon sungguh sama. Ada sisi dirinya yang sama, namun ada juga sisi
yang bertolak belakang.
Aku akui. Aku, Kwon Yuri sangat mencintai Park Jeong Soo. Namun,
di satu sisi aku menyadari bahwa IA SUDAH TIADA. Camkan itu Yuri
Dan aku akui pula, bahwa disampingku ada Choi Siwon yang selalu membuatku
nyaman tenang. Sama seperti Leeteuk oppa. Tapi aku merasakan sesuatu yang tidak
kurasakan bersama Leeteuk oppa. Aku ingin selalu berada disisinya, disisi Choi
Siwon. Aku tak tahu mengapa tapi kurasa aku mulai menyukainya
Jam 06:59
Aku rasa, aku harus bersiap. Siwon oppa akan menjemputku dan pergi ke Jinan
sebagai liburan
~END YURI POV~
~SIWON POV~
Ini sudah hari ke-6 sejak hari peringatan 2 tahun meninggalnya Leeteuk hyung.
Dan besok aku akan mengetahui hal besar yang akan membuat Yuri jatuh dalam
dekapanku.
Aku sendiri masih bingung, apa yang akan kuterima. Lebih baik aku segera
menjemput Yuri, dia tak suka menunggu.
~END SIWON POV~
~AUTHOR POV~
Hari ini Siwon dan Yuri akan pergi ke Jinan untuk berlibur. Sepanjang
perjalanan Yuri terus bernyanyi. Siwon hanya tersenyum. Ia masih ragu dengan perkataan
‘Leeteuk’ hyung kepadanya. Namun ia hanya mengangin lalukan perkataan itu dan
meneruskan perjalanan.
Jam 07:54
Seorang namja
memperhatikan gerak gerik mobil Suv Hyundai putih yang baru saja berhenti di
sebuah tepi jalan. Namja dan yeoja keluar dari mobil tersebut. Namja itu
mengenakan kaos putih, kemeja kotak tak dikancingkan dan celana pendek selutut,
sedangkan yeoja itu mengenakan celana legging selutut kaos dan kacamata hitam.
Mereka tampak santai. Keduanya duduk di bangku cafe dan mulai memesan makanan.
~END AUTHOR POV~
~SIWON POV~
Aku mulai memesan
makanan. Sembari menunggu aku mengedarkan pandangan dan menemukan sebuah kalung
yang cocok sekali dengan Yuri.
“Yul, aku pergi sebentar
ya”
“Mau kemana oppa?”tanya Yuri
“Tunggu saja. Hanya sebentar Yul”
~END SIWON POV~
~AUTHOR POV~
Disatu sisi sebuah mobil Suv warna hitam melaju dengan kecepatan
tinggi. Pria dalam mobil tersebut kepanikan.
“Bagaimana ini? Remnya blong!”seru Heechul
Di tepi jalan lainnya, Siwon tengah melihat situasi jalanan.
Melihat jalanan sepi, ia segera menyeberang. Namun, mobil Suv hitam itu
menabrak tubuh kekar Siwon.
BRAKKKKK
Otomatis tubuh Siwon terlempar beberapa meter jauhnya. Yuri yang
berada di tepi jalan-pun otomatis menoleh ke arah tempat kejadian. Tubuhnya mendadak
kaku melihat pria yang menjadi korban kecelakaan tersebut. Ia segera berlari
menuju tubuh korban itu.
“Oppaaaaaa~”teriak Yuri
“Yul~, Yul~ahh”ucap siwon
terintih
“Jeball!! Oppa
bertahanlah! Jeballl!!”teriak Yuri
“Yul, diamlah disini saja dulu. Temani aku”ucap Siwon dengan nada
tertahan
“Oppaaa bertahanlahhh!!!!”
“Yul, sarang...haeyo”ucap Siwon lalu menutup matanya
Ngiunggg~ Ngiunggg~ Ngiunggg~
Suara ambulans mendominasi jalanan tersebut. Yuri terus menerus
mengeluarkan air mata. Perawat berusaha untuk mengembalikan (gak tau
bahasanyaaa) detak jantung Siwon. Darah bercecer membasahi baju warna pale
milik Yuri. Ia terus menerus menggenggam tangan Siwon erat.
“Oppaaa~ kembalilahhh”ucap
Yuri
Yuri menunggu diluar ruangan Unit Gawat Darurat selama Siwon
diperiksa. Ia terus menangis berharap Siwon tidak kenapa-napa. Suster yang
menawarinya untuk berganti baju pun ia hiraukan. Yuri terus berdoa berharap
Siwon, agar ia bisa beremu dan berbincang dengannya. Untuk
berkata,....Saranghaeyo oppa~
~END AUTHOR POV~
4 bulan kemudian
~YURI POV~
“Oppa, sudah hampir 4 bulan kau terbaring di ranjang.”ucap Yuri
Yuri menatap namja yang sedang berbaring di ranjang rumah sakit
itu. Ia mengelus pipi Siwon perlahan.
“Oppa, tahukah kau. Selama berbulan-bulan ini aku mulai memikirkan
apa yang sudah kau lakukan padaku. Aku, Kwon Yuri jatuh cinta padamu Choi
Siwon.”
Tit .. tit ... tit.... tit ... suara denyut nada terdengar melalui
alat pengukur denyut. Sesekali garisan yang nampak menurun nyaris menuju bentuk
garis.
Yuri meneteskan air mata lagi. Ia membenamkan kepalanya di lengan
Siwon yang terlelap dan tak tahu kapan ia akan menyapa dunia lagi. Jari-jari
Siwon bergerak perlahan. Denyut nadi Siwon meningkat hampir 120mm/Hg (betul gak
sih?)
Tangan Siwon bergerak perlahan dan mengelus rambut Yuri. Merasa
disentuh, Yuri bangun dan terbelak kaget melihat orang yang menyentuhnya.
“Oppaaa !!! Dokter ! Dokter ! Suster ! Siapapun tolong !!!”teriak
Yuri sambil menekan tombol bantuan
Dokter dan Suster segera menghambur menuju ranjang Siwon
meninggalkan Yuri yang berdiri mematung. Dokter menghampiri Yuri dengan wajah
tersenyum
“Nona Choi, sungguh
keajaiban bagi tuan Choi untuk kembali dari koma-nya. Kemarin statiknya sungguh
buruk, bahkan kami mengira ia akan meninggal kemarin. Tapi hari ini, ia sudah
sadar”ucap dokter dengan wajah senang
“Maaf, nama saya Kwon Yuri. Bukan Choi. Namun, saya sangat senang
dengan kabar yang anda berikan”
So cool!!!! ;)
BalasHapusIs there another story to continue??
When there is, i'm really exciting to wait...
I'm waiting for another sequel...
(o⌒.⌒o)
I will make it soon as possible
Hapusthank you for your comment :)