Jumat, 01 Juni 2012

Rangkuman Geografi - Penyimpangan Sosial, Hubungan Sosial dan Pranata Sosial



Bab 5. Penyimpangan Sosial
1.    Pengertian Penyimpangan Sosial
Konformitas dan penyimpangan adalah dua sisi dari perilaku. Sisi yang satu positif dan sisi yang lain negatif. Konsep Konformitas berhubungan erat dengan sosialisasi, sebab sosialisasi menghasilkan konformitas. Jadi, konformitas merupakan bentuk interaksi seseorang yang berperilaku sesuai dengan harapan kelompok.
a.      Konformitas
Perilaku mengikuti tujuan dan cara yang dilakukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut, dengan cara konvesional (adat istiadat) maupun lembaga. Perilaku ini tidak menyimpang
b.      Inovasi
Perilaku mnegikuti tujuan yang ditentukan masyarakat, tetapi memakai cara yangg dilarang oleh masyarakat.
c.       Ritualisme
Perilaku seseorang yang telah meninggalkan tujuan budaya tetapi tetap berpegang pada cara-cara yang digariskan masyarakat.
d.      Pengasingan
Perilaku pengasingan diri timbul apabila seseorang menolak tujuan yang disetujui maupun cara-cara pencapaian tujuan, sehingga timbul konflik. Konflik dihilangkan dengan cara “menjauhkan diri” dari nilai sosial yang ada
e.      Pemberontakan
Perilaku ini terjadi jika sebagian orang menginginkan agar nilai sosial ataupun kaidah yang berlaku diubah total dan diganti dengan hal-hal yang sama sekali baru.

1)    Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
A.    Bentuk Penyimpangan Sosial
a.      Penyimpangan Primer
Merupakan penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara. Ciri-ciri penyimpangan primer :
1)      Bersifat sementara
2)      Gaya hidup tidak didominasi oleh pelaku menyimpang, dan
3)      Masyarakat masih mentolelir
b.      Penyimpangan Sekunder
Merupakan perbuatan yang dilakukan secara khusus memperlihatkan perilaku penyimpangan dan secara umum dikenal sebagai penyimpangan karena melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Ciri-ciri penyimpangan sekunder :
1)      Gaya hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang, dan
2)      Masyarakat tidak bisa mentolelir perilaku tersebut
B.     Sifat Penyimpangan Sosial
Perilaku menyimpang dapat dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifatnya
a.      Penyimpangan Positif
Penyimpangan positif merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku
b.      Penyimpangan Negatif
Penyimpangan negatif merupakan tindakan atau perbuatan yang cenderung bertindak ke arah nilai sosial yang dipandang rendah dan selalu buruk akibatnya dapat dianggap tercela oleh masyarakat.
C.     Penyimpangan Sosial Berdasarkan Pelakunya
a.      Penyimpangan Individu
Penyimpangan individu merupakan penyimpangan yang dilakukan oleh seseorang dengan melakukan tindakan yang menyimpang dari norma yang ada
b.      Penyimpangan Kelompok
Penyimpangan kelompok merupakan penyimpangan yang dilakukan secara kolektif atau berkelompok dengan cara melakukan kegiatan yang menyimpangan dari norma yang berlaku
2)    Penyebab Terbentuknya Perilaku Menyimpang
1)      Penyimpangan Sosial dalam Keluarga
a.      Keluarga yang Broken Home
Tidak adanya keharmonisan dalam keluarga membuat banyak anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan berakibat anak-anak mencari kesenangan di luar rumah yang negatif.
b.      Pelampiasan Rasa Kecewa
Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkan kekecewaan ke hal positif, maka ia akan berusaha mencari perlarian untuk memuaskan rasa kekecewaan.
c.       Dorongan Ekonomi
Seseorang yang terdesak kebutuhan ekonominya bisa melakukan tindakan menyimpang. Karena tidak mempunyai iman yang kuat sehingga mudah terpengaruh dan berbuat menyimpang.
2)      Penyimpangan Sosial dalam Masyarakat
a.      Proses Belajar yang Menyimpang
Hal ini terjadi melalui pergaulan dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang
b.      Ketidaksanggupan Menyerap Norma Budaya
Ketidaksanggupan seseorang dalam menyerap norma budaya dalam dirinya akan berakibat pada tidak sempurnanya proses sosialisasi yang dijalaninya sehingga orang tersebut tidak mampu menjalankan perannya dan tidak dapat berperilaku sesuai dengan yang diharapkan.
c.       Ikatan Sosial yang Berlainan
Seseorang yang telah bermasyarakat denga kelompok-kelompok akan cenderung mengidentifikasi diri dengan keompoknya yang paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul dengan kelompoknya daripada kelompok lain.
d.      Akibat Kegagalan dalam Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi bisa dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma dalam masyarakat.
3)    Akibat Penyimpangan Sosial
1)      Kejahatan
Penyimpangan yang dilakukan manusia terhadap sesamanya dan kejahatan terhadap undang-undang dan peraturan pemerintah
2)      Penyalahguanaan Narkotika dan Alkohol
3)      Kenakalan Remaja
Usia remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Peralihan ini ditandai dengan peralihan status. Untuk mencari pengakuan dan untuk menunjukkan keberadaannya mereka cenderung melakukan perilaku khusus yang umumnya negatif
4)    Upaya-Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
1)      Berdasarkan Aspek Pelaksanaan
a.      Cara Tanpa Kekerasan
Pengendalian Sosial yang lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing yang berupa anjuran
b.      Cara Kekerasan
Pengendalian sosial yang dilakukan dengan cara paksaan, karena dengan persuasif tidak berhasil.
c.       Cara Kompulsi
Pengendalian sosial yang dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat menrubah sikap dan perilaku yang negatif
d.      Cara Pervasi
Pengendalian sosial dengan menggunakan norma atau nilai yang disampaikan secara berulang-ulang dan terus menerus dengan harapan norma tersebut melekat dalam jiwa seseorang si=ehingga akan terbentuk sikap yang diharapkan.
2)      Berdasarkan Jenis-jenis Pengendalian
a.      Cemoohan
Cemoohan merupakan bentuk pengendalian ssial berupa ejekan oleh anggota masyarakat dengan tujuan agar seseorang/kelompok orang tersebut tidak melakukan perbuatan yang melanggar norma itu lagi
b.      Teguran/Peringatan
Merupakan pengendalian sosial berupa ungkapan kritikan yang ditujukan kepada pelaku penyimpangan sosial yang bertujuan untuk pengendalian sosial
c.       Ajaran Agama
Ajaran agama adalah akidah untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia
d.      Pendidikan
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang sistematis menuju terbentuknya kepribadian peserta didik yang berlangsung dalam sebuah sistem yang saling mengisi.
e.      Pengucilan
Pengucilan merupakan perlakuan terhadap individu yang melakukan penyimpangan dengan cara didiamkan
3)      Berdasarkan Sifat Pengendalian
a.      Bersifat Presentif
Usaha pengendalian yang dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran
b.      Bersifat reprensif
Usaha untuk mengembalikan keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran umum atau menyadarkan pihak yang telah melakukan penyimpangan
c.       Bersifat Gabungan
Merupakan gabungan antara presentif dan reprensif
4)      Berdasarkan Lembaga-Lembaga Pengendalian
a.      Kepolisian
b.      Pengandilan
c.       Adat
5)      Berdasarkan Fungsi Pengendalian
a.      Mempertebal Keyakinan Masyarakat tentang Kebaikan Norma
b.      Memberi Imbalan kepada Warga yang Menaati Norma
c.       Mengembangkan Rasa Malu
d.      Mengembangkan Rasa Takut
e.      Menciptakan Status Hukum

Bab 6. Hubungan Sosial
A.    Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
1.     Tindakan Sosial
Tindakan sosial merupakan suatu perbuatan atau aktivitas yang dilakukan dengan berorientasi pada atau dipengaruhi oleh orang lain.
a.      Tindakan Sosial yang Bersifat Rasional
b.      Tindakan Sosial yang Irrasional
c.       Tindakan Sosial yang Bersifat Tradisional
2.     Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah keinginan yang harus dicapai dengan melalui hubungan timbal balik
B.    Faktor Pendorongan Hubungan Sosial
1.     Manusia merupakan Mahkluk Sosial
Manusia sebagai mahkluk sosial dapat diartikan bahwa sejak dilahirkan untuk berhubungan denan sesamanya.
2.     Identitas Sosial
Identitas sosial menunjukkan sebagai apa seseorang dalam masyarakat.
3.     Kebutuhan Manusia yang Universal
a.      Kebutuhan Utama atau Primer
Yaitu kebutuhan yang muncul akibat dari adanya kebutuhan yang bersumber dari aspek-aspek biologis
b.      Kebutuhan Sosial atau Sekunder
Terwujud sebagai adanya dari adanya usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan primer, yang harus dipenuhi dengan cara melibatkan orang lain.
c.       Kebutuhan Integratif
Mucul dan teroencar dari hakikat manusia sebagai makhluk pemikir dan bermoral yang berfungsi untuk mengintegrasikan berbagai kebutuhan dan kebudayaan menjadi suatu satuan sistem yang bulat dan menyeluruh serta masuk akal bagi para pendukung kebudayaan tersebut.
C.    Dampak Hubungan Sosial
1.     Kelompok-Kelompok Sosial (Social Group)
Kelompok sosial ini timbul karena manusia dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan harus menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
a.      Kelompok Sosial yang Teratur
                                                                                                        I.            In Group dan Out Group
                                                                                                      II.            Primary Group (Kelompok Utama) dan Secondary Group (Kelompok Sekunder)
                                                                                                    III.            Gemeinschaft dan Gesselschaft
b.      Kelompok Sosial yang Tidak Teratur
                                                                                                        I.            Kerumunan (Crowd)
                                                                                                                                i.            Kerumunan Bersifat Sementara (Causal Crowd)
                                                                                                                              ii.            Kerumunan yang Berlawanan dengan Norma yang Berlaku (Lawless Crowd)
                                                                                                                            iii.            Kerumunan yang Berhubungan dengan Struktur Sosial
2.     Terbentuknya Masyarakat
a.      Masyarakat Pedesaan (Rural Community)
b.      Masyarakat Perkotaan (Urban Community)
Bab 7. Pranata Sosial dalam Kehidupan Bermasyarakat
A.    Pengertian Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah kumpulan atau sistem norma yang mengatur tindakan manusia dalam kehidupan bermasyarakat tersebut.
1.     Ciri-ciri Pranata Sosial
a.      Pranata Sosial merupakan sistem pola pemikiran dan pola perilaku yang tersusun atau terstruktur
b.      Pranata Sosial mencangkup kebutuhan dasar (basic need)
c.       Pranata sosial merupakan suatu cara (bertindak) yang mengikat
d.      Pranata sosial memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu.
e.      Pranata sosial mempunyai satu tujuan atau beberapa tujuan yang sudah dispakati bersama.
f.        Pranata sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
g.      Pranata sosial memiliki lambang-lambang atau simbol sebagai ciri khasnya.
2.     Tipe-tipe Pranata Sosial
a.      Berdasarkan Perkembangannya
                                                                                                        I.            Crescive Institutions
                                                                                                      II.            Enacted Institutions
b.      Berdasarkan Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
                                                                                                                                I.            Basic Institutions
                                                                                                                              II.            Subsidiary Institutions
c.       Berdasarkan Sifat Penerimaan Masyarakat
                                                                                                                                I.            Approved Institutions
                                                                                                                              II.            Unsanctioned Institutions
d.      Berdasarkan Faktor Penyebarannya
                                                                                                                                I.            General Institutions
                                                                                                                              II.            Restriced Institutions
e.      Berdasarkan Fungsinya
                                                                                                                                I.            Cooperative Institutions
                                                                                                                              II.            Regulative Institutions
B.    Fungsi Pranata Sosial
a.      Pranata yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan disebut Kinship
b.      Pranata yang berfungsi pada pemenuhan keperluan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, menyimpan dan mendistribusikan hasil produksi dan harta disebut Economic Institutions
c.       Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya menjadi anggota masyarakat yang berguna disebut Educational Institutions
d.      Pranata yang berfungsi mempengaruhi keperluan ilmiah manusia dan menyelami alam semesta sekelilingnya disebut Scientific Institutions
e.      Pranata yang berfungsi memenuhi kebutuhan manusia untuk mengahayati rasa keindahan dan untuk rekreasi disebut Aesthetic and Recreational Institutions
f.        Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau dengan alam gaib disebut Religious Institutions
g.      Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan mengelola keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat disebut Political Institutions
h.      Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup manusia disebut Somatic Institutions
C.    Jenis-Jenis Pranata Sosial
1.     Pranata Keluarga
a.      Terbentuknya Keluarga
b.      Ciri-ciri Keluarga
c.       Fungsi Pranata Keluarga
                                                                                                        I.            Fungsi Pengaturan Hubungan Biologis
                                                                                                      II.            Memelihara kelangsungan Keturunan melalui Kelahiran
                                                                                                    III.            Merawat dan Memiliki anak-anak
                                                                                                    IV.            Mensosialisasikan Anak
                                                                                                      V.            Mengatur Menempatkan Status sebagai Penerus Warisan Sosial
2.     Pranata Agama
a.      Membantu terhadap Pencarian Identitas Moral
b.      Memberikan Penafsiran untuk Menjelaskna Keberadaan Manusia
c.       Peningkatan Kehidupan Sosial dan Memperat Hubungan Sosial
3.     Pranata Ekonomi
a.      Mengatur Produksi Barang dan Jasa
b.      Fungsi Distribusi Barang dan Jasa
c.       Fungsi Komsumsi Barang dan Jasa
4.     Pranata Pendidikan
a.      Pendidikan Keluarga
b.      Pendidikan Masyarakat
c.       Pendidikan Sekolah
                                                                                                        I.            Bertindak sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan
                                                                                                      II.            Memberikan persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan
                                                                                                    III.            Mempersiapkan peranan sosial yang dikehendaki oleh individu
                                                                                                    IV.            Memberikan landasan penilaian dan pemahaman status relatif
                                                                                                      V.            Memperkuat penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial
                                                                                                    VI.            Meningkatkan kemajuan melalui keikutsertaan dalam riset ilmiah
5.     Pranata Politik
a.      Melembagakan Norma melalui Undang-undang
b.      Melaksanakan Undang-undang yang Telah Disetujui
c.       Mencegah Konflik yang Terjadi
d.      Menyelenggarakan Pelayanan Umum
e.      Melindungi Warga Negara



Tidak ada komentar:

Posting Komentar