Bab 5. Penyimpangan Sosial
1.
Pengertian Penyimpangan Sosial
Konformitas dan penyimpangan adalah dua sisi dari perilaku. Sisi yang satu positif
dan sisi yang lain negatif. Konsep Konformitas berhubungan erat dengan
sosialisasi, sebab sosialisasi menghasilkan konformitas. Jadi, konformitas
merupakan bentuk interaksi seseorang yang berperilaku sesuai dengan harapan
kelompok.
a.
Konformitas
Perilaku mengikuti tujuan
dan cara yang dilakukan masyarakat untuk mencapai tujuan tersebut, dengan cara
konvesional (adat istiadat) maupun lembaga. Perilaku ini tidak menyimpang
b.
Inovasi
Perilaku mnegikuti tujuan
yang ditentukan masyarakat, tetapi memakai cara yangg dilarang oleh masyarakat.
c.
Ritualisme
Perilaku seseorang yang
telah meninggalkan tujuan budaya tetapi tetap berpegang pada cara-cara yang
digariskan masyarakat.
d.
Pengasingan
Perilaku pengasingan diri
timbul apabila seseorang menolak tujuan yang disetujui maupun cara-cara
pencapaian tujuan, sehingga timbul konflik. Konflik dihilangkan dengan cara
“menjauhkan diri” dari nilai sosial yang ada
e.
Pemberontakan
Perilaku ini terjadi jika
sebagian orang menginginkan agar nilai sosial ataupun kaidah yang berlaku
diubah total dan diganti dengan hal-hal yang sama sekali baru.
1)
Bentuk-Bentuk Penyimpangan Sosial
A.
Bentuk
Penyimpangan Sosial
a.
Penyimpangan
Primer
Merupakan
penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara. Ciri-ciri penyimpangan
primer :
1)
Bersifat
sementara
2)
Gaya
hidup tidak didominasi oleh pelaku menyimpang, dan
3)
Masyarakat
masih mentolelir
b.
Penyimpangan
Sekunder
Merupakan perbuatan yang
dilakukan secara khusus memperlihatkan perilaku penyimpangan dan secara umum
dikenal sebagai penyimpangan karena melakukan tindakan yang merugikan orang
lain. Ciri-ciri penyimpangan sekunder :
1)
Gaya
hidupnya didominasi oleh perilaku menyimpang, dan
2)
Masyarakat
tidak bisa mentolelir perilaku tersebut
B.
Sifat
Penyimpangan Sosial
Perilaku menyimpang dapat
dibedakan menjadi 2 berdasarkan sifatnya
a.
Penyimpangan
Positif
Penyimpangan positif
merupakan penyimpangan yang terarah pada nilai-nilai sosial yang didambakan
meskipun cara yang dilakukan tampaknya menyimpang dari norma yang berlaku
b.
Penyimpangan
Negatif
Penyimpangan negatif
merupakan tindakan atau perbuatan yang cenderung bertindak ke arah nilai sosial
yang dipandang rendah dan selalu buruk akibatnya dapat dianggap tercela oleh
masyarakat.
C.
Penyimpangan
Sosial Berdasarkan Pelakunya
a.
Penyimpangan
Individu
Penyimpangan individu merupakan penyimpangan yang dilakukan
oleh seseorang dengan melakukan tindakan yang menyimpang dari norma yang ada
b.
Penyimpangan
Kelompok
Penyimpangan kelompok
merupakan penyimpangan yang dilakukan secara kolektif atau berkelompok dengan
cara melakukan kegiatan yang menyimpangan dari norma yang berlaku
2)
Penyebab Terbentuknya Perilaku Menyimpang
1)
Penyimpangan
Sosial dalam Keluarga
a.
Keluarga
yang Broken Home
Tidak adanya keharmonisan
dalam keluarga membuat banyak anak yang kurang mendapatkan kasih sayang dan
berakibat anak-anak mencari kesenangan di luar rumah yang negatif.
b.
Pelampiasan
Rasa Kecewa
Seseorang yang mengalami
kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkan kekecewaan ke hal positif, maka ia
akan berusaha mencari perlarian untuk memuaskan rasa kekecewaan.
c.
Dorongan
Ekonomi
Seseorang yang terdesak
kebutuhan ekonominya bisa melakukan tindakan menyimpang. Karena tidak mempunyai
iman yang kuat sehingga mudah terpengaruh dan berbuat menyimpang.
2)
Penyimpangan
Sosial dalam Masyarakat
a.
Proses
Belajar yang Menyimpang
Hal ini terjadi melalui
pergaulan dengan orang-orang yang berperilaku menyimpang
b.
Ketidaksanggupan
Menyerap Norma Budaya
Ketidaksanggupan
seseorang dalam menyerap norma budaya dalam dirinya akan berakibat pada tidak
sempurnanya proses sosialisasi yang dijalaninya sehingga orang tersebut tidak
mampu menjalankan perannya dan tidak dapat berperilaku sesuai dengan yang
diharapkan.
c.
Ikatan
Sosial yang Berlainan
Seseorang yang telah
bermasyarakat denga kelompok-kelompok akan cenderung mengidentifikasi diri
dengan keompoknya yang paling ia hargai dan akan lebih senang bergaul dengan
kelompoknya daripada kelompok lain.
d.
Akibat
Kegagalan dalam Proses Sosialisasi
Proses sosialisasi bisa
dianggap tidak berhasil jika individu tersebut tidak berhasil mendalami norma
dalam masyarakat.
3)
Akibat Penyimpangan Sosial
1)
Kejahatan
Penyimpangan yang
dilakukan manusia terhadap sesamanya dan kejahatan terhadap undang-undang dan
peraturan pemerintah
2)
Penyalahguanaan
Narkotika dan Alkohol
3)
Kenakalan
Remaja
Usia remaja merupakan
masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Peralihan ini ditandai
dengan peralihan status. Untuk mencari pengakuan dan untuk menunjukkan
keberadaannya mereka cenderung melakukan perilaku khusus yang umumnya negatif
4)
Upaya-Upaya Pencegahan Penyimpangan Sosial
1)
Berdasarkan
Aspek Pelaksanaan
a.
Cara
Tanpa Kekerasan
Pengendalian Sosial yang
lebih menekankan pada usaha untuk mengajak atau membimbing yang berupa anjuran
b.
Cara
Kekerasan
Pengendalian sosial yang
dilakukan dengan cara paksaan, karena dengan persuasif tidak berhasil.
c.
Cara
Kompulsi
Pengendalian sosial yang
dilakukan dengan menciptakan suatu situasi yang dapat menrubah sikap dan
perilaku yang negatif
d.
Cara
Pervasi
Pengendalian sosial dengan
menggunakan norma atau nilai yang disampaikan secara berulang-ulang dan terus
menerus dengan harapan norma tersebut melekat dalam jiwa seseorang si=ehingga
akan terbentuk sikap yang diharapkan.
2)
Berdasarkan
Jenis-jenis Pengendalian
a.
Cemoohan
Cemoohan merupakan bentuk
pengendalian ssial berupa ejekan oleh anggota masyarakat dengan tujuan agar
seseorang/kelompok orang tersebut tidak melakukan perbuatan yang melanggar
norma itu lagi
b.
Teguran/Peringatan
Merupakan pengendalian
sosial berupa ungkapan kritikan yang ditujukan kepada pelaku penyimpangan
sosial yang bertujuan untuk pengendalian sosial
c.
Ajaran
Agama
Ajaran agama adalah
akidah untuk mengatur segala aspek kehidupan manusia
d.
Pendidikan
Pendidikan merupakan
suatu kegiatan yang sistematis menuju terbentuknya kepribadian peserta didik
yang berlangsung dalam sebuah sistem yang saling mengisi.
e.
Pengucilan
Pengucilan merupakan
perlakuan terhadap individu yang melakukan penyimpangan dengan cara didiamkan
3)
Berdasarkan
Sifat Pengendalian
a.
Bersifat
Presentif
Usaha pengendalian yang
dilakukan untuk mencegah terjadinya pelanggaran
b.
Bersifat
reprensif
Usaha untuk mengembalikan
keserasian yang terganggu akibat adanya pelanggaran umum atau menyadarkan pihak
yang telah melakukan penyimpangan
c.
Bersifat
Gabungan
Merupakan gabungan antara
presentif dan reprensif
4)
Berdasarkan
Lembaga-Lembaga Pengendalian
a.
Kepolisian
b.
Pengandilan
c.
Adat
5)
Berdasarkan
Fungsi Pengendalian
a.
Mempertebal
Keyakinan Masyarakat tentang Kebaikan Norma
b.
Memberi
Imbalan kepada Warga yang Menaati Norma
c.
Mengembangkan
Rasa Malu
d.
Mengembangkan
Rasa Takut
e.
Menciptakan
Status Hukum
Bab 6. Hubungan Sosial
A.
Bentuk-Bentuk
Hubungan Sosial
1.
Tindakan
Sosial
Tindakan sosial merupakan
suatu perbuatan atau aktivitas yang dilakukan dengan berorientasi pada atau
dipengaruhi oleh orang lain.
a.
Tindakan
Sosial yang Bersifat Rasional
b.
Tindakan
Sosial yang Irrasional
c.
Tindakan
Sosial yang Bersifat Tradisional
2.
Interaksi
Sosial
Interaksi sosial adalah
keinginan yang harus dicapai dengan melalui hubungan timbal balik
B.
Faktor
Pendorongan Hubungan Sosial
1.
Manusia
merupakan Mahkluk Sosial
Manusia sebagai mahkluk sosial dapat
diartikan bahwa sejak dilahirkan untuk berhubungan denan sesamanya.
2.
Identitas
Sosial
Identitas sosial
menunjukkan sebagai apa seseorang dalam masyarakat.
3.
Kebutuhan
Manusia yang Universal
a.
Kebutuhan
Utama atau Primer
Yaitu kebutuhan yang
muncul akibat dari adanya kebutuhan yang bersumber dari aspek-aspek biologis
b.
Kebutuhan
Sosial atau Sekunder
Terwujud sebagai adanya
dari adanya usaha untuk dapat memenuhi kebutuhan primer, yang harus dipenuhi
dengan cara melibatkan orang lain.
c.
Kebutuhan
Integratif
Mucul dan teroencar dari
hakikat manusia sebagai makhluk pemikir dan bermoral yang berfungsi untuk
mengintegrasikan berbagai kebutuhan dan kebudayaan menjadi suatu satuan sistem
yang bulat dan menyeluruh serta masuk akal bagi para pendukung kebudayaan
tersebut.
C.
Dampak
Hubungan Sosial
1.
Kelompok-Kelompok
Sosial (Social Group)
Kelompok sosial ini
timbul karena manusia dalam menghadapi dan menyesuaikan diri dengan lingkungan
harus menggunakan pikiran, perasaan dan kehendaknya.
a.
Kelompok
Sosial yang Teratur
I.
In
Group dan Out Group
II.
Primary
Group (Kelompok Utama) dan Secondary Group (Kelompok Sekunder)
III.
Gemeinschaft
dan Gesselschaft
b.
Kelompok
Sosial yang Tidak Teratur
I.
Kerumunan
(Crowd)
i.
Kerumunan
Bersifat Sementara (Causal Crowd)
ii.
Kerumunan
yang Berlawanan dengan Norma yang Berlaku (Lawless Crowd)
iii.
Kerumunan
yang Berhubungan dengan Struktur Sosial
2.
Terbentuknya
Masyarakat
a.
Masyarakat
Pedesaan (Rural Community)
b.
Masyarakat
Perkotaan (Urban Community)
Bab 7. Pranata Sosial dalam Kehidupan
Bermasyarakat
A.
Pengertian
Pranata Sosial
Pranata Sosial adalah
kumpulan atau sistem norma yang mengatur tindakan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat tersebut.
1.
Ciri-ciri
Pranata Sosial
a.
Pranata
Sosial merupakan sistem pola pemikiran dan pola perilaku yang tersusun atau
terstruktur
b.
Pranata
Sosial mencangkup kebutuhan dasar (basic need)
c.
Pranata
sosial merupakan suatu cara (bertindak) yang mengikat
d.
Pranata
sosial memiliki suatu tingkat kekekalan tertentu.
e.
Pranata
sosial mempunyai satu tujuan atau beberapa tujuan yang sudah dispakati bersama.
f.
Pranata
sosial mempunyai alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan.
g.
Pranata
sosial memiliki lambang-lambang atau simbol sebagai ciri khasnya.
2.
Tipe-tipe
Pranata Sosial
a.
Berdasarkan
Perkembangannya
I.
Crescive
Institutions
II.
Enacted
Institutions
b.
Berdasarkan
Sistem Nilai yang Diterima Masyarakat
I.
Basic
Institutions
II.
Subsidiary
Institutions
c.
Berdasarkan
Sifat Penerimaan Masyarakat
I.
Approved
Institutions
II.
Unsanctioned
Institutions
d.
Berdasarkan
Faktor Penyebarannya
I.
General
Institutions
II.
Restriced
Institutions
e.
Berdasarkan
Fungsinya
I.
Cooperative
Institutions
II.
Regulative
Institutions
B.
Fungsi
Pranata Sosial
a.
Pranata
yang berfungsi untuk memenuhi keperluan kehidupan kekerabatan disebut Kinship
b.
Pranata
yang berfungsi pada pemenuhan keperluan manusia untuk mata pencaharian hidup,
memproduksi, menimbun, menyimpan dan mendistribusikan hasil produksi dan harta
disebut Economic Institutions
c.
Pranata
yang berfungsi memenuhi keperluan penerangan dan pendidikan manusia supaya
menjadi anggota masyarakat yang berguna disebut Educational Institutions
d.
Pranata
yang berfungsi mempengaruhi keperluan ilmiah manusia dan menyelami alam semesta
sekelilingnya disebut Scientific
Institutions
e.
Pranata
yang berfungsi memenuhi kebutuhan manusia untuk mengahayati rasa keindahan dan
untuk rekreasi disebut Aesthetic and
Recreational Institutions
f.
Pranata
yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan atau
dengan alam gaib disebut Religious
Institutions
g.
Pranata
yang berfungsi memenuhi keperluan manusia untuk mengatur dan mengelola
keseimbangan kekuasaan dalam kehidupan bermasyarakat disebut Political Institutions
h.
Pranata yang berfungsi memenuhi keperluan fisik dan kenyamanan hidup
manusia disebut Somatic Institutions
C.
Jenis-Jenis
Pranata Sosial
1.
Pranata
Keluarga
a.
Terbentuknya
Keluarga
b.
Ciri-ciri
Keluarga
c.
Fungsi
Pranata Keluarga
I.
Fungsi
Pengaturan Hubungan Biologis
II.
Memelihara
kelangsungan Keturunan melalui Kelahiran
III.
Merawat
dan Memiliki anak-anak
IV.
Mensosialisasikan
Anak
V.
Mengatur
Menempatkan Status sebagai Penerus Warisan Sosial
2.
Pranata
Agama
a.
Membantu
terhadap Pencarian Identitas Moral
b.
Memberikan
Penafsiran untuk Menjelaskna Keberadaan Manusia
c.
Peningkatan
Kehidupan Sosial dan Memperat Hubungan Sosial
3.
Pranata
Ekonomi
a.
Mengatur
Produksi Barang dan Jasa
b.
Fungsi
Distribusi Barang dan Jasa
c.
Fungsi
Komsumsi Barang dan Jasa
4.
Pranata
Pendidikan
a.
Pendidikan
Keluarga
b.
Pendidikan
Masyarakat
c.
Pendidikan
Sekolah
I.
Bertindak
sebagai perantara pemindahan warisan kebudayaan
II.
Memberikan
persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan
III.
Mempersiapkan
peranan sosial yang dikehendaki oleh individu
IV.
Memberikan
landasan penilaian dan pemahaman status relatif
V.
Memperkuat
penyesuaian diri dan mengembangkan hubungan sosial
VI.
Meningkatkan
kemajuan melalui keikutsertaan dalam riset ilmiah
5.
Pranata
Politik
a.
Melembagakan
Norma melalui Undang-undang
b.
Melaksanakan
Undang-undang yang Telah Disetujui
c.
Mencegah
Konflik yang Terjadi
d.
Menyelenggarakan
Pelayanan Umum
e.
Melindungi
Warga Negara